Archive for Juli, 2008

Mama….aku ingin pulang!!!

Sudah seminggu aku meninggalkan mama di rumah. Liburku masih panjang hingga tanggal 24 Agustus nanti. Entahlah, aku masih betah di Makassar lantaran urusan di kampus belum kelar- kelar. Padahal aku tahu mama pasti sangat kesepian di rumah. Aku masih bisa pulang ke rumah menemaninya dengan sisa liburku. Sebulan yang lalu sejak ayah meninggal dunia, aku masih bisa tinggal berlama- lama di rumah. Adikku pun waktu itu masih libur panjang. Tapi, sekarang…adikku dah balik ke kota karena sejak seminggu yang lalu dia sudah sekolah. Aku sendiri dah balik ke Makassar. Satu hal yang sangat aku sesalkan, kenapa keluargaku yang lain bohong sama aku, sama mama, sama adikku. Dulu, saat hari H ayahku meninggal, mereka selalu mengagung-agungkan janji bakal menemani mama saat aku dan adikku harus meningglkan rumah, lantaran sekolah kami sama- sama jauh dari rumah. Tapi, apa? Nyatanya sekarang, mamaku tetap sendirian di rumah. Mereka semua bohong!!!

Andai aku bisa memilih untuk tinggal di rumah saja bersama mama. Aku tak perlu jauh- jauh lagi ke Makassar dan meninggalkan mama sendirian di rumah. Tapi itu tak mungkin kulakukan…perjalananku masih panjang, sekolahku belum selesai, aku belum kerja. Aku belum sukses jadi orang yang bener 😀 Dan semua itu adalah amanah dari almarhum ayahku.

Mama…aku ingin pulang!!!Aku ingin tinggal di rumah saja 😦

Leave a comment »

8 Juni 2008,Duka yang terdalam…

Pagi itu aku melakukan aktivitas seperti biasanya, Hari Minggu, mencuci massal! Niatnya malah sekalian ngubah susunan kamar…

Pukul 11 siang mama tiba-tiba nelepon. Awalnya suaranya tak jelas. Hanya suasana gaduh& jeritan yang aku dengarkan. Karena penuh kebingungan ingin tahu apa yang terjadi, lalu aku pun setengah berteriak meminta kejelasan tentang keadaan di sana. Jawaban mamaku cukup singkat dan membuatku gemetaran minta ampun, ”Ayahmu sekarat! Pulanglah cepat”.

Entah mengapa aku tetap cuek saja. Jiwa setanku muncul dan mengatakan Ayahku akan baik-baik saja. Meski aku masih tetap gemetaran, dan entah aliran darahku makin cepat tatkala aku memebayangkan hal yang tidak aku inginkan. Aku memang tetap berniat pulang hari itu.Namun,lantaran kamarku sudah bagai kapal pecah, aku ingin membersihkan semuanya sebelum meninggalkannya. Dan ternyata itu memakan waktu yang cukup lama.

Akupun menghubungi mama kembali untuk memastikan Ayahku tetap baik-baik saja.Dan memang jawaban yang diberikannya cukup membuatku lega.Ayahmu baik-baik saja,tapi dia betul-betul sekarat.Kata mamaku ”Aku ada disampingnya,tapi dia terus memanggilmu”. Akupun menutup telepon dan melanjutkan kembali pekerjaanku. Kamar itu betul-betul bersih setelah jam strawberry-ku menunjukkan pukul 13.15. Aku buru-buru ganti pakaian dan bergegas pergi. Lantaran seharian belum makan,aku singgah di warung beli sekotak susu coklat. Belum sampai di sana, sepupuku tiba-tiba sms ”Ayah sudah wafat” katanya. Aku setengah lunglai mendengarnya. Bayangan masa depanku tiba-tiba kabur. Aku sempat berhenti di tengah jalan dan tertegun sejenak. Untunglah aku bukan orang yang mudah pingsan. Kulanjutkan perjalanan dengan setengah mata basah. Sampai di angkot, barulah aku betul-betul menangis. Aku sudah tak peduli orang-orang seangkot yang melihat keadaanku. Aku ngotot sama supir angkot supaya mempercepat laju mobilnya…

Dan ketika aku telah dalam perjalanan menuju ke kampung halaman, handphoneku tak pernah diam. Orang di rumah terus menanyakan keberadaanku. Kamu sudah di daerah mana? Cepat sampai yah! Ternyata mereka berniat memakamkan Ayahku hari itu juga. Tapi, waktu berkata lain. Aku tak bisa sampai secepat itu di rumah, lantaran jarak yang begitu jauh. Aku tak rela jikalau mereka tak menungguku! Menguburkan Ayah tanpa diriku. Sayang sekali, waktu memang tak bisa diputar kembali…Aku???Aku tiba di rumah pas jam 9 malam…

Ketika aku melangkahkan kaki memasuki rumah, seketika aku menghambur memeluk tubuh ayahku yang sudah terbujur kaku…

Sedih….sekali…di usiaku yang segini, diriku adalah seorang anak yatim?Adikku yang masih SMP…dia masih membutuhkan figure seorang Ayah…

Kami semua sayang sama Ayah…tapi, Tuhan lebih sayang sama umatnya..

Selamat Tinggal Ayah, masih begitu banyak dosaku yang belum sempat termaafkan olehmu…

Semoga engkau tenang di alam sana…Amien

~ I Love My Dad~

Leave a comment »

Suatu hari di Smudama

Rabu,7 Mei 2008

(Dah lama mau tulis ini dari bulan lalu ,tapi baru kesampaian)

Sebenernya kuliahku hari itu berakhir hingga Jam 17.30 .Tapi,demi Smudama aku belabelain tidak masuk jam terakhir lantaran sebelum magrib tiba,diriku sudah harus berangkat ke Malino,ke school aku yang nun jauh di sana.Sampai segitunya yah? D

Aku meninggalkan kampus setelah mata kuliahku yang kedua berakhir,abis itu buru-buru ke kosnya temanku yang jaraknya hampir setengah kilo dari kampus.Aku berjalan kaki di tengah sengatan matahari .Heran juga meski sudah sore Makassar tetap saja masih panas.

Setelah dari sana,aku mampir sebentar di kosku.Ambil tas gitu…

Tepat pukul setengah lima,aku akhirnya berada di angkot menuju ke Gowa..Bertiga ma adek-adek kelasku(Amma&Ochank).Gila!Sore-sore begitu seperti biasa Makassar macet! Tentu saja perjalanan kami memakan waktu lama.Hampir sejam baru sampai di Terminal Sumigo.Tapi,alangkah sialnya karena hingga magrib tiba,kami belum dapat mobil yang mau berangkat ke malino.Jam 7 Malam bowk baru dapat mobil.Mmm,belum lagi perjalanan yang begitu lama.Jalanan yang rusak parah.Sampai-sampai kita mesti muter lewat jalan lain.Belum lagi kesasar.Hah!Ditengah hutan belantara lagi.Gelap gulita..

Bener-bener nih perjuangannnya.Tapi,masih ada yang lebih nekat sih!Datang Rabu sore,trus balik lagi Kamisnya,sehabis shalat subuh!Demi ke school,liat tuh acara pagelnya kelas satu. Mana mual lagi sepanjang perjalanan.Untung ada Amma si Cerewet itu.Dia seperti speaker yang ga ada matinya.Hehehe..(Dasar penyiar radio)…

Tapi,perjuangan kami tidak sia-sia.Jam 21.30,Kami akhirnya sampai.Tapi,o..o..o..angkotnya ga bisa masuk .Yah,jadinya kami harus turun di depan pintu gerbang.Jalan kaki menuju ke asrama.Padahal jarak pintu gerbang dengan asrama masih jauh.Dengan sisa tenaga kami pun akhirnya jalan kaki.Dan…….lagi-lagi dalam gelap gulita.

Sebenarnya dah capek banget!Ya.iyalah..wong kuliahnya dari pagi juga!Tapi,melihat kemeriahan acara malam itu,semua lelah akhirnya sirna.Rasa lapar pun tidak terasa lagi,gila lu dari pagi belum makan.Hingga pukul 02.00 dini hari kami semua masih asyik dalam nuansa Smudama .

Ini sebagian alumni yang datang….

Leave a comment »